Senin, 02 Februari 2009

Obama Mitra Penuh Israel ..?


Mengapa hari ini tercipta hubungan yang sedemikian dekat antara Amerika dan Israel? Mengapa sangat sulit menemukan anggota kongres AS yang bersedia mengkritik Israel di muka umum?

Walaupun sebenarnya Israel harus lebih tunduk pada sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB dibandingkan dengan negara lain di dunia ini, mengapa Amerika Serikat selalu memveto nyaris setiap pasalnya?
Mengapa setelah lebih dari 60 tahun, Israel masih saja menduduki Teritori Palestina, sedangkan Suriah/Hizbullah telah dipaksa mundur dari Libanon? Mengapa Israel diizinkan untuk mempertahankan senjata biologis, kimia, dan nuklir, sedangkan Iran diancam dengan serangan pendahuluan karena berupaya mengembangkan teknologi nuklir?

Mengapa masyarakat Eropa, Amerika Serikat, dan PBB belum ada itikad politik untuk menerapkan Peta Jalan Damai (Road Map) dan menciptakan negara Palestina yang merdeka?

Alih-alih ketentuan Mahkamah Internasional, mengapa Israel masih bisa melanjutkan pembangunan Tembok Pemisah tanpa memperoleh sanksi, dan membangun ghetto untuk warga Palestina? Mengapa Amerika dan Inggris begitu dibenci mayoritas dunia Arab dan menjadi sasaran aksi kekerasan umat Islam? Jawaban untuk semua pertanyaan itu kebanyakan tetap misterius tanpa mempertimbangkan peran gerakan yang mungkin saat ini paling berpangaruh dan paling kontroversial dalam kekristenan, yakni Zionisme Kristen.

Mari kita lihat keterkaitan Zionisme Kristen dengan pelatikan ataupun inaugurasi Obama.

Masonic Bible

Ketika mengucap sumpah menjadi Presiden AS, Obama memilih Injil yang sama yang digunakan oleh pendahulunya, Presiden Abraham Lincoln, saat dilantik pada tahun 1861 dan 1865. Padahal ketika Abraham Lincoln dilantik menjadi Presiden AS, dia menggunakan Masonic Bible. Ini berarti Obama juga mengucapkan sumpahnya di bawah naungan Masonic Bible (Injil Masonik). Injil Mason merupakan sebuah Injil yang telah diberi catatan kaki di sana-sini, bahkan melebihi ayat-ayat aslinya, yang keseluruhan catatan kakinya tersebut berpandangan Zionistik. Injil jenis ini juga memuat sejumlah ilustrasi berupa fragment sejarah kaum Yahudi, tentunya yang mendukung klaim Zionis-Yahudi atas Tanah Palestina.

Obelisk Fir’aun

Saat diambil sumpahnya, Obama—seperti semua Presiden AS ketika dilantik—berdiri di sebuah podium yang menghadap lurus ke sebuah obelisk yang menjulang tinggi. Obelisk tersebut bernama The Washington Monument. Tahukah Anda jika obelisk tersebut merupakan obelisk asli yang diambil dari Giza Mesir, warisan dari zaman Firaun. Sekarang ini, hanya ada tiga obelisk asli era Firaun: Pertama, didirikan di tengah lapangan Katedral Saint Peter di Vatikan, di mana setiap Paus baru yang dilantik dan diambil sumpahnya pasti menghadap obelisk tersebut (Peter Tomkins: The Magic of Obelisk). Yang kedua, pada tahun 1881 dikirim ke Amerika dari Iskandariyah-Mesir dan ditempatkan di Central Park-NY. Dan obelisk yang ketiga, didirikan di Washington DC tepat di titik pertemuan White House dengan Gedung Capitol.

Obelisk sendiri merupakan simbolisasi nyala api yang mengarah ke atas, ke arah pemujaan terhadap Dewa Matahari (Helios atau Ra Goddes). Matahari merupakan tuhan tertinggi kaum pagan yang tetap lestari hingga kini. Sunday merupakan hari penyembahan terhadap Dewa Matahari, di mana sekarang diwarisi oleh kalangan Kristen di dalam menunaikan kebaktiannya. Padahal Nabi Isa a.s. selalu beribadah setiap hari dan tidak mengistimewakan hari Minggu. Sebab itu, Obelisk juga dimaksudkan sebagai penyembahan terjadap Dewa Matahari.

Aliansi AS-Israel

Secara umum Zionis Kristen sepakat untuk berpihak pada Israel, secara khusus ada hubungan dekat antara Israel dan Amerika. Menurut Jerry Falwell dalam “Israeli Extremists and Christian Fundamentalists” dia menjelaskan secara sederhana bahwa Tuhan begitu baik kepada Amerika karena ‘Amerika baik kepada Yahudi.

Lain halnya dengan Mike Evans, dalam bukunya “Israel , America ’s Key to Survival” Tuhan hendak memberkati Amerika maupun Israel…Jika Israel runtuh, maka Amerika Serikat tak akan mampu lagi menjaga demokrasinya.

Bagi Zionis Kristen seperti Jerry Falwell dan Mike Evans, Amerika dipandang sebagai ‘Sabuk Pengaman’ Israel. Amerika dianggap sebagai penyelamat besar mereka, perannya sebagai negara adidaya di dunia sudah diramalkan dalam kitab suci dan memang sudah ditakdirkan Tuhan.

Dengan kata lain zionis kristen memandang bahwa Israel merupakan bagian penting yang merupakan ketentuan suci yang di takdirkan tuhan untuk di perjuangkan.

Pada kesempatan yang lain perdana menteri israel Ehud Olmert mengatakan dirinya berharap negaranya dan AS akan menjadi “mitra penuh” dalam mengusahakan perdamaian di Timur Tengah.

“Kami ucapan selamat bagi presiden baru dan kami yakin kita akan menjadi mitra penuh dalam mengusahakan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” kata Olmert lewat pernyataan seperti dilaporkan cantor berita AFP.

Permainan macam apa lagi yang akan dimainkan di kemudian hari oleh kaum zionis kristen amerika dan Obama. Apakah kita masih akan berharap, sedangkan fakta yang ada begitu jelas. (era/mj/berbagai sumber/www.suara-islam.com)

sumber : http://skew.dailyskew.com/2008/07/obamas-secret-prayer-stolen-in-israel.html



Bookmark and Share

Baca selengkapnya......